“How do you cultivate your wisdom?” Kisah Miyamoto Musashi dalam Vagabond mengajak saya untuk memikirkan pertanyaan tadi.
Tulisan ini sama sekali bukan upaya untuk menjelaskan Buddhisme secara akademik. Ini cuma racauan yang (dibuat agak) tersruktur soal keinginan dan penderitaan setelah mencerna beberapa pemikiran Buddhisme. Jadi, pemikiran gua sama sekali tidak mewakili ajaran Buddha dan bisa saja melenceng jauh darinya.
Tentang menemukan keinginan yang paling dalam, alih-alih menjadi sekadar cermin dari lingkungan.
Eksplorasi gua terhadap pikiran dan perasaan sendiri. Melalui pertanyaan terus-menerus dan (semoga nantinya) eksperimentasi.