Blog oleh Hanif

Mulholland Drive dan Kebingungan yang Indah

Pengalaman saya dalam menonton Mulholland Drive, sebuah film Hollywood yang tayang pada 2001 dan disutradarai oleh David Lynch.

Saya mengetik “what the fuck is going on in Mulholland Drive” pada Google seusai menontonnya. Film ini begitu liar, dreamy, sureal, menegangkan, intens, membingungkan, mengganggu… dan indah pada saat yang sama. Ada sesuatu di dalamnya—entah apa—yang begitu spesial dan membuat saya yakin akan menontonnya ulang.

Tentu, ketika googling, saya membaca cepat dan menemukan sekelebat petunjuk demi petunjuk terkait apa yang terjadi. Ini cuma metafor, ini cuma mimpi, arti dari kotak biru, bagaimana Betty dan Diane adalah satu orang yang sama, dan seterusnya, dan seterusnya… Akan tetapi, saya memutuskan untuk tidak menelaah lebih jauh. Membiarkannya jadi misteri.

Buat saya, Mulholland Drive seperti harta karun. Untuk pertama kalinya, saya menemukan film yang begitu indah dan menegangkan, yang bisa sepenuhnya dinikmati tanpa bergantung pada plot. Sampai akhir pun saya tetap bingung—tapi ada kesan yang kuat. Aspek visual dalam dialog-dialognya—bagaimana ekspresi, gerak wajah dan mata ditangkap oleh kamera—dapat menangkap momen-momen paling intens sehingga membuat saya begitu takut.

Kemudian, film ini juga bisa mencampuradukkan emosi dengan begitu baik: melahirkan sensasi aneh yang tidak pernah saya rasakan. Ada misteri dan kesan terhadap peristiwa celaka yang akan segera tiba dalam kedatangan Betty di Los Angeles bersamaan dengan optimisme yang terpampang nyata. Adegan demi adegan begitu intens dan kaya dengan emosi: pertunjukan jam dua malam, audisi Betty, seks antara Betty dan Rita, “konspirasi filmmaker”, dan seterusnya, dan seterusnya.

Soal kebingungan: film ini sejak awal sudah sinting. Selama satu jam pertama, ada berbagai macam tokoh yang hadir dan tidak jelas hubungannya antar satu sama lain. Kurang ajarnya, di tengah pusaran kegilaan ini saya dihadirkan satu kepastian: Rita hendak dibunuh dan hilang ingatan dan semua misteri akan terungkap ketika ia menemukan ingatan tersebut kembali. Hingga satu adegan seks yang tiba-tiba menjadi gerbang untuk meruntuhkan semua asumsi tersebut. Memperjelas ketidakjelasan yang ada. Mengantar saya pada roller coaster sinematik yang begitu sureal dan indah.

kategori: ulasan | karya |